LAPORAN
BAKTERIOLOGI
BAB
I
BENTUK-BENTUK DASAR BAKTERI PADA
KERAK
GIGI PADA MANUSIA
A. TUJUAN
Untuk mengamati dan memahami bentuk dasar bakteri pada kerak
gigi manusia
B. Dasar
teori
Plak gigi merupakan
lengketan berisi bakteri beserta produk-produknya, yang terbentuk pada semua
permukaan gigi. Di dalam plak gigi juga terdapat makrofag, leukosit, enzim,
komponen anorganik, matriks ekstraseluler, epitel rongga mulut yang mengalami
deskuamasi, sisa-sisa makanan serta bakteri yang melekat di permukaan gigi.
Akumulasi bakteri ini tidak terjadi secara kebetulan melainkan terbentuk
melalui serangkaian tahapan. Email yang bersih terpapar di rongga mulut akan
ditutupi oleh lapisan organik yang amorf yang disebut pelikel. Pelikel ini
terutama terdiri atas glikoprotein yang diendapkan dari saliva dan terbentuk
segera setelah penyikatan gigi. Sifatnya sangat lengket dan mampu membantu
melekatkan bakteri-bakteri tertentu pada permukaan gigi.
Bakteri
yang mula-mula menghuni pelikel terutama yang berbentuk kokus. Yang paling
banyak adalah streptokokus. Organisme tersebut tumbuh, berkembang biak dan
mengeluarkan gel ekstra-sel yang lengket dan akan menjerat berbagai bentuk
bakteri yang lain. Dalam beberapa hari plak ini akan bertambah tebal dan
terdiri dari berbagai macam mikroorganisme. Akhirnya, flora plak yang tadinya
didominasi oleh bentuk kokus berubah menjadi flora campuran yang terdiri atas
kokus, batang dan filamen . Bakteri yang berperan penting dalam pembentukan plak
gigi adalah bakteri dari genus Streptococcus, yaitu bakteri Streptococcus
mutans yang ditemukan dalam jumlah besar pada penderita karies. Bakteri Streptococcus
mutans memiliki enzim glikosiltransferase yang dapat mengubah sakarosa
saliva menjadi polisakarida ekstraseluler (PSE) melalui proses glikosilasi.
Polisakarida ekstraseluler ini akan membentuk suatu matriks di dalam plak
dimana bakteri dapat melekat. Bakteri yang memiliki toleransi tinggi terhadap
asam (aciduric bacteria), yang juga mampu memproduksi asam dalam
jumlah besar, dapat tumbuh dalam plak supragingival.
Beberapa jenis
bakteri seperti Streptococcus mutans dan Laktobasilus merupakan kuman
yang kariogenik karena mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat
diragikan. Kuman-kuman tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat
menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakharida ekstra
sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Polisakharida ini, yang
terutama terdiri dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak gigi mempunyai
konsistensi seperti gelatin. Akibatnya, bakteri-bakteri terbantu untuk melekat
pada gigi serta saling melekat satu sama lain. Dan karena plak makin tebal maka
hal ini akan menghambat fungsi saliva dalam menetralkan plak tersebut (Kidd and
Joyston, 1991). Beberapa peneliti telah membuktikan bahwa karies terjadi karena
adanya peran bakteri dalam rongga mulut seperti S. mutans yang
memproduksi ekstraseluler polisakarida, seperti dekstran dan levan. Substansi
ini memiliki peran dalam pembentukan plak dan perlekatan secara adhesi dari
mikroorganisme. Hasil produksi dari bakteri tersebut lama kelamaan akan
mengurangi enamel gigi kemudian terbentuklah karies.
a.
Ciri-ciri bakteri
memiliki
ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1.Organisme multiselluler
1.Organisme multiselluler
2.Prokariot
(tidak memiliki membran inti sel )
3.Umumnya
tidak memiliki klorofil
4.Memiliki ukuran tubuh yang
bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1
s/d 5 mikron.
5. Memiliki
bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup
bebas atau parasit
7.Yang hidup di lingkungan ekstrim
seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan
8.Yang hidupnya kosmopolit
diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
b. Struktur Bakteri
Struktur
Dasar Bakteri Terdiri Dari :
1.
Dinding sel. Tersusun dari peptidoglikan yaitu
gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri
menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram
negatif bila peptidoglikannya tipis). Dinding sel ditemu8kan pada semua bakteri
hgidup bebas kecuali pada Mycoplasma. Dinding sel berfungsi untuk melindungi
kerusakan sel dari lingkungan bertekanan osmotik rendah dan memelihara bentuk
sel. Dinding sel pada bakteri tidak mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan
senyawa semacam pektin yang mengandung N. dinding sel dilapisiselaput seperti
gelatin. Isis sel berupa protoplasma dan membran plasma.
2.
Membran plasma, adalah membran yang menyelubungi
sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri
ini mengandung daerah transpor untuk untuk menutrisi daaerah reseptor untuk
virus bakteri dan baktreiosin., mempermudah interaksi inang-parasit, disamping
sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen
toksik untuk inang
3.
Sitoplasma adalah cairan sel.
4.
Komponen-komponen Sitoplasma
a.
Materi inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA
dan RNA. Materi inti dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Penampakan materi
inti sebagai suatu jaring DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan
pararel terhadap sumbu sel. Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai
jaring kromatin yang tersebar dan tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau
kromosom yang jelas selama pembelahan sel, sifat sebaliknya dari kromosom
eukariot.
b.
Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan
polyribosom merupakan rantai ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. Jumlah
ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbyhan, sel tumbuh cepat dalam
medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel
tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai.
c.
Granula Sitoplasma
5.
Struktur tambahan bakteri :
a.
Kapsul atau lapisan lendir, adalah lapisan di luar
dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul
dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun
atas polisakarida dan air
b.
Flagelum atau bulu cambuk, adalah struktur berbentuk
batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.fungsi utamanya adalah
sebagai alat untuk bergerk. Berdasarkan jumlah flagelum , tipe flagelum pada
sel bakteri menampakan bentuk yang khas. Beberapa jenis bakteri seperti
Pseudomonas memiliki satu falgela pada bagian ujung yang disebut monotrik. Tipe
flagela yang tersusun banyak yang letaknya pada satu unjung sel dikenal sebagai
tipe lotrofik. Apabila flagela terdapat pada kedua ujung disebut amfitrik.
Kelompok enterobakteri motil seperti salmonella atau bacillus memiliki flagela
yang tersebar pada seluruh permukaan sel yang disebut peritrik, jumlah flagela
pada setiap jenis bakteri berbeda.
c.
Pilus dan fimbria, adalah struktur berbentuk seperti
rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi
lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan
hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus
tetapi lebih pendek, lebih lurus, dan lebih tipis dibandingkan flagela.Fungsi
fimbria adalah untuk bertahan hidup dan berinteraksi dengan inang. Fungsi
fimbria, di antara komponenn permukaan bakteri lainnya adalah untuk memiliki
aktivitas fungsional seperti adhesin, lektin, evasin, agresin, dan pili seks.
d.
Klorosom,
adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen
klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat
pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
e.
Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air
dan berfotosintesis.
f.
Endospora, adalah bentuk istirahat (laten) dari
beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika
kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung
sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal
tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan,
radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
c. Bentuk
dan Ukuran Bakteri
Bentuk dan Ukuran bakteri bervariasi, ukurannya berkisar 0.4-2.0m Bentuk Bakteri.Bentuk
dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1.
Bakteri Kokus
a.Monokokus yaitu berupa sel bakteri
kokus tunggal
b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri
kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel
bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e.Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
f.Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur.
2. Bakteri Basil :
a.Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b.Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c.Streptobasil
yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :
spirilia
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
d.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan
optimum adalah :
1.Suhu
2.Derajat keasaman atau Ph
3.Konsentrasi garam
4.Sumber nutrisi
5.Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
e. Habitat Bakteri dan Distribusinya
Bakteri dapat ditemukan dimana-mana,
dalam tanah, air, sisa-sisa pembusukan mahluk hidu, dalam tubuh mahluk hidup,
bahkan pada debu yang ada diatmosfer dapat m,enjadi substratnya. Tubuh yang
kecil, kemampuan berkembang biak yang cepat dan beranekaragam, kemampuan
mempertahankan diri dalam berbagai keadaan termasuk keadaan yang tidak
menguntungkan, menyebabkan luasnya distribusi bakteri. Didarat, laut, ngarai
dan pegunungan, didaerah tropika, maupun daerah iklim dingin terdapat bakteri.
Sehingga bakteri juga disebut kosmopolit.Namun demikian pertumbuhan bakteri
dapat terkendali karena pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh berbagai
faktor.
f.Cara Hidup
Bakteri
Umunya bakteri bersifat heterotrof.
Hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun demikian ada beberapa
jenis yang mampumengadakan asimilasi sehingga bersifat autotrof. Sehingga
berdasarkan asal energi yang digunakan untuk berasimilasi maka bakteri dengan
sifat autotrof dapat dibedakan menjadi dua golongan :
1. Yang bersifat Kemoautotrof: bila energi yang digunakan untuk asimilasi
1. Yang bersifat Kemoautotrof: bila energi yang digunakan untuk asimilasi
berdasarkan dari reaksi-reaksi kimia, misalnya dari
proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Baketrei nitrit dengan mengoksidasi
NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidasikan HNO2, bakteri belerang dengan
mengoksidasi senyawa belerang.
2. Yang bersifat Fotoautotrof: bila energi untuk asimilasi
didapatkan dengan bantuan cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri
yang dapat melakukan fotosintesis adalah bakteri yang mengahsilkan zat warna.
(dari golongan thiorhodaceae{bakteri belerang berzat warna}).
Bakteri yang hidup sebagai saprofit
menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan sebagai subsrat dan sumber
kehidupannya. Kegiatan fisisologi bakteri yang menempati substrat mengalami
proses penguraian yang biasanya dsertai dengan timbulnya energi. Proses ini
dinamakan pembusukan bila disertai dengan bau dan fermentasi bila suatu
pernapasan tramolekuler.
Dari segi kebutuhan akan oksigen,
baketri dapat dibedakan menjadidua golongan
1. Bakteri aerob: untuk hidup
memerlukan oksigen bebas. Bakteri aerob dapat dibedakan lagi menjadi aerob
obligat, artinya untuk hidupnya mutlak diperlukan adanya oksigen bebas. Tetapi
bila oksigen yang diperlukan bersifat tidak mutlak maka disebut dengan aerob
fakultatif.
2. Bakteri anaerob: untuk hidup
tidak tergantung pada oksigen bebas, karena dalam pernapasannya tidak
memerlukan oksigen.
g. Cara
Perkembangbiakan bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi
atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah
diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah
menjadi dua.Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik
dengan bakteri lainnya.Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik
atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi
genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel teri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu
sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain
yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa
plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri
gram negatif.
h.
macam-macam bakteri
a. Schizophyta Bacteria
1. Bangsa Pseudomonadales
Sel-sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau
bengkok, spiral kadang-kadang bergandengan membentuk rantai. Sel sering
mengandung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau bergerak dengan perantara
flagel yang polar.
2. Chlamydobacteriales
Sel-sel berderet deret seperti benang, sering deretan
sel diselubungi suatu sarung, sel yang terlepas dari koloninya dapat bergerak
bebas,. Dalam sarung koloninya sering terdapat senyawa-senyawa besi
3. Eubakteriales
Sel-sel berbentuk bulat atau benangyang lurus,
terpisah-pisah kadang-kadang membentuk koloni berupa rantai. Bergerak dengan
flagel yang peritrik atau tidak
bergerak
4. Actinomycetales
Sel-selnya memanjang sehingga mirip hifa cendawan, dan
cenderung membentuk percabangan
5. Beggiatoales
Sel-sel seperti cocus atau berbentuk benang dengan
butiran belerang didalam selatau pada permukaanya, bergerak meluncur,
berkelok-kelok atau ,mengguling, tidak mempunyai flagel.
6. Myxobacteriales
Sel-sel berbentuk batang yang lentur, merayap pada
substrat yang padat, membentuk koloni yang tipis merata pada substratnya yang
tampak seperti lendir. Dapat membenruk tubuh buah.
7. Spirochaetales
Sel-sel berbentuk langsing, lentur, panjang 6-500 µ berbentuk
spiral sekurang-kurangnya memiliki satu putaran yang lengkap.
8.Peranan Bakteri Dalam kehidupan manusia bakteri
mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup
contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi
contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada
pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus
casei pada
pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri
pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan
akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan
Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat
yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus
polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram
negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri
gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk
pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces
rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol
oleh Clostridium
Acetobutylicum
7.Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran
hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya
methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai
bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk
kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan
hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan, contohnya Clostridium
botulinum.
2.Penyebab penyakit pada manusia contohnya
Mycobacterium tuberculosis( penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae ( penyebab
kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan
Mycobacterium leprae (penyebab penyakit leprae).
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc
antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi).
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya
Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat,
lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor
pada tumbuhan).
C. Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Alat
tulis
b. Tisu
gulung
c. Kamera
d. Kaca
objek
e. Mikroskop
2. Bahan
a. Kerak
gigi manusia
b. Mikrosin
D. Posedur
kerja
1. Diambil
kotoran pada bagian gigi dan diletakkan pada kaca objek
2. Ditetesi
dengan mikrosin sebanyak 1 tetes
3. Digosok
dengan preparat dengan kemiringan 45 derajat
4. Dikeringkan
selama 1 menit
5. Diamati
dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 dan 40 x 10 dan di foto atau digambar.
E. Hasil
pngamatan
BAB II
PEMBAHASAN
Pada praktikum
kali yaitu mengamati bentuk-bentuk dasar bakteri pada kera gigi.Hal yang
pertama kali dilakukan yaitu mengambil kerak gigi manusia dengan menggunakan
tusuk gigi lalu diletakkan diatas kaca preparat dan di tetsi dengan mikrosin
sebanyak satu tetes lalu di aduk dengan tusuk gigi hingga rata dan ditarik
kebelekang dengan kemiringan 45 derajat ditunggu hingga rata lalu didorong
kedepan dengan kemiringan yang sama teknik ini disebut dengan teknik
hapusan,selanjutnya preparat dibiarkan kering selama semenit.Selanjutnya itu
preparat diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran keil yaitu 10 x 10 dan
tidak terlihat jelas bentuk bakteri hanya beberapa bentuk basil yang masih
kurang jelas. Setelah itu diamati dibawah mikroskop cahaya dengan
perbesaran 40 x 10 dan terlihat ada
beberapa bentuk bakteri yang masih agak kurang jelas namun dapat dipastikan
bentuk bakteri tersebut yaitu basil,kokus dan terlihat ada bentuk spiral.
Walaupun bakteri
yang diamati kurang jelas namun dapat dikatakan bahwa bentuk bakteri yang da
pada kerak manusia itu sangat bervariasi seperti basil,kokus dan spiral.Bakteri
yang ada pad kerak gigi itu sendiri berasal dari genus Streptococcus, yaitu
bakteri Streptococcus mutans yang ditemukan dalam jumlah besar pada
penderita karies. Bakteri Streptococcus mutans memiliki enzim
glikosiltransferase yang dapat mengubah sakarosa saliva menjadi polisakarida
ekstraseluler (PSE) melalui proses glikosilasi. Polisakarida ekstraseluler ini
akan membentuk suatu matriks di dalam plak dimana bakteri dapat melekat.
Bakteri yang memiliki toleransi tinggi terhadap asam (aciduric bacteria),
yang juga mampu memproduksi asam dalam jumlah besar, dapat tumbuh dalam plak
supragingival.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Darihasil
pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada kerak gigi itu sendiri terdapat
beberapa bentuk bakteri yag menyebabkan terjadinya kerak gigi(plak) diantaranya
yaitu bakteri berbentuk basil,kokus dan spiral dan genus bakteri yang menyebabkan
plak atau kerak pada gigi manusia yaitu berasal dari genus Streptococcus,
yaitu bakteri Streptococcus mutans yang ditemukan dalam jumlah besar
pada penderita karies.Oleh karena itu kita harus selalu menjaga kesehatan gigi
supaya terhindar dari bakteri-bakteri penyebab kerak gigi ini.
B. SARAN
Semoga praktikum
selanjutnya lebih baik lagi dan lebih terarah
DAFTAR PUSTAKA
http://idonkelor.blogspot.com/2009/03/bakteri-definisi-klasifikasi-struktur.html
http://ipiieen.wordpress.com/2011/01/13/karang-gigi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar