Sabtu, 16 Juni 2012

LAPORAN BAKTERIOLOGI


LAPORAN BAKTERIOLOGI
BAB I
BENTUK-BENTUK DASAR BAKTERI PADA KERAK
GIGI PADA MANUSIA
A.    TUJUAN
Untuk mengamati  dan memahami bentuk dasar bakteri pada kerak gigi manusia
B.     Dasar teori
Plak gigi merupakan lengketan berisi bakteri beserta produk-produknya, yang terbentuk pada semua permukaan gigi. Di dalam plak gigi juga terdapat makrofag, leukosit, enzim, komponen anorganik, matriks ekstraseluler, epitel rongga mulut yang mengalami deskuamasi, sisa-sisa makanan serta bakteri yang melekat di permukaan gigi. Akumulasi bakteri ini tidak terjadi secara kebetulan melainkan terbentuk melalui serangkaian tahapan. Email yang bersih terpapar di rongga mulut akan ditutupi oleh lapisan organik yang amorf yang disebut pelikel. Pelikel ini terutama terdiri atas glikoprotein yang diendapkan dari saliva dan terbentuk segera setelah penyikatan gigi. Sifatnya sangat lengket dan mampu membantu melekatkan bakteri-bakteri tertentu pada permukaan gigi.
Bakteri yang mula-mula menghuni pelikel terutama yang berbentuk kokus. Yang paling banyak adalah streptokokus. Organisme tersebut tumbuh, berkembang biak dan mengeluarkan gel ekstra-sel yang lengket dan akan menjerat berbagai bentuk bakteri yang lain. Dalam beberapa hari plak ini akan bertambah tebal dan terdiri dari berbagai macam mikroorganisme. Akhirnya, flora plak yang tadinya didominasi oleh bentuk kokus berubah menjadi flora campuran yang terdiri atas kokus, batang dan filamen . Bakteri yang berperan penting dalam pembentukan plak gigi adalah bakteri dari genus Streptococcus, yaitu bakteri Streptococcus mutans yang ditemukan dalam jumlah besar pada penderita karies. Bakteri Streptococcus mutans memiliki enzim glikosiltransferase yang dapat mengubah sakarosa saliva menjadi polisakarida ekstraseluler (PSE) melalui proses glikosilasi. Polisakarida ekstraseluler ini akan membentuk suatu matriks di dalam plak dimana bakteri dapat melekat. Bakteri yang memiliki toleransi tinggi terhadap asam (aciduric bacteria), yang juga mampu memproduksi asam dalam jumlah besar, dapat tumbuh dalam plak supragingival.
Beberapa jenis bakteri seperti Streptococcus mutans dan Laktobasilus merupakan kuman yang kariogenik karena mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Kuman-kuman tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakharida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Polisakharida ini, yang terutama terdiri dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak gigi mempunyai konsistensi seperti gelatin. Akibatnya, bakteri-bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain. Dan karena plak makin tebal maka hal ini akan menghambat fungsi saliva dalam menetralkan plak tersebut (Kidd and Joyston, 1991). Beberapa peneliti telah membuktikan bahwa karies terjadi karena adanya peran bakteri dalam rongga mulut seperti S. mutans yang memproduksi ekstraseluler polisakarida, seperti dekstran dan levan. Substansi ini memiliki peran dalam pembentukan plak dan perlekatan secara adhesi dari mikroorganisme. Hasil produksi dari bakteri tersebut lama kelamaan akan mengurangi enamel gigi kemudian terbentuklah karies.
a.     Ciri-ciri bakteri
memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1.Organisme multiselluler
2.Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3.Umumnya tidak memiliki klorofil
4.Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7.Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8.Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
b. Struktur Bakteri
Struktur Dasar Bakteri Terdiri Dari :
1.      Dinding sel. Tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). Dinding sel ditemu8kan pada semua bakteri hgidup bebas kecuali pada Mycoplasma. Dinding sel berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan osmotik rendah dan memelihara bentuk sel. Dinding sel pada bakteri tidak mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung N. dinding sel dilapisiselaput seperti gelatin. Isis sel berupa protoplasma dan membran plasma.
2.      Membran plasma, adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri ini mengandung daerah transpor untuk untuk menutrisi daaerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin., mempermudah interaksi inang-parasit, disamping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang
3.      Sitoplasma adalah cairan sel.
4.      Komponen-komponen Sitoplasma
a.       Materi inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. Materi inti dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Penampakan materi inti sebagai suatu jaring DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel terhadap sumbu sel. Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai jaring kromatin yang tersebar dan tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau kromosom yang jelas selama pembelahan sel, sifat sebaliknya dari kromosom eukariot.
b.      Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan polyribosom merupakan rantai ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. Jumlah ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbyhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai.
c.       Granula Sitoplasma
5.     Struktur tambahan bakteri :
a.       Kapsul atau lapisan lendir, adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air
b.      Flagelum atau bulu cambuk, adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk bergerk. Berdasarkan jumlah flagelum , tipe flagelum pada sel bakteri menampakan bentuk yang khas. Beberapa jenis bakteri seperti Pseudomonas memiliki satu falgela pada bagian ujung yang disebut monotrik. Tipe flagela yang tersusun banyak yang letaknya pada satu unjung sel dikenal sebagai tipe lotrofik. Apabila flagela terdapat pada kedua ujung disebut amfitrik. Kelompok enterobakteri motil seperti salmonella atau bacillus memiliki flagela yang tersebar pada seluruh permukaan sel yang disebut peritrik, jumlah flagela pada setiap jenis bakteri berbeda.
c.      Pilus dan fimbria, adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek, lebih lurus, dan lebih tipis dibandingkan flagela.Fungsi fimbria adalah untuk bertahan hidup dan berinteraksi dengan inang. Fungsi fimbria, di antara komponenn permukaan bakteri lainnya adalah untuk memiliki aktivitas fungsional seperti adhesin, lektin, evasin, agresin, dan pili seks.
d.      Klorosom, adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
e.      Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
f.       Endospora, adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
c. Bentuk dan Ukuran Bakteri
Bentuk dan Ukuran bakteri bervariasi, ukurannya berkisar 0.4-2.0m Bentuk Bakteri.Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri :
1.      Bakteri Kokus
a.Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e.Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f.Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur.
2. Bakteri Basil :
a.Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b.Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
    c.Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :
spirilia
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
d. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk    pertumbuhan optimum adalah :
1.Suhu
2.Derajat keasaman atau Ph
3.Konsentrasi garam
4.Sumber nutrisi
5.Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia

e. Habitat Bakteri dan Distribusinya
Bakteri dapat ditemukan dimana-mana, dalam tanah, air, sisa-sisa pembusukan mahluk hidu, dalam tubuh mahluk hidup, bahkan pada debu yang ada diatmosfer dapat m,enjadi substratnya. Tubuh yang kecil, kemampuan berkembang biak yang cepat dan beranekaragam, kemampuan mempertahankan diri dalam berbagai keadaan termasuk keadaan yang tidak menguntungkan, menyebabkan luasnya distribusi bakteri. Didarat, laut, ngarai dan pegunungan, didaerah tropika, maupun daerah iklim dingin terdapat bakteri. Sehingga bakteri juga disebut kosmopolit.Namun demikian pertumbuhan bakteri dapat terkendali karena pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh berbagai faktor.
f.Cara Hidup Bakteri
Umunya bakteri bersifat heterotrof. Hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun demikian ada beberapa jenis yang mampumengadakan asimilasi sehingga bersifat autotrof. Sehingga berdasarkan asal energi yang digunakan untuk berasimilasi maka bakteri dengan sifat autotrof dapat dibedakan menjadi dua golongan :
1. Yang bersifat Kemoautotrof: bila energi yang digunakan untuk asimilasi
berdasarkan dari reaksi-reaksi kimia, misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Baketrei nitrit dengan mengoksidasi NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidasikan HNO2, bakteri belerang dengan mengoksidasi senyawa belerang.
2. Yang bersifat Fotoautotrof: bila energi untuk asimilasi didapatkan dengan bantuan cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat melakukan fotosintesis adalah bakteri yang mengahsilkan zat warna. (dari golongan thiorhodaceae{bakteri belerang berzat warna}).
Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan sebagai subsrat dan sumber kehidupannya. Kegiatan fisisologi bakteri yang menempati substrat mengalami proses penguraian yang biasanya dsertai dengan timbulnya energi. Proses ini dinamakan pembusukan bila disertai dengan bau dan fermentasi bila suatu pernapasan tramolekuler.
Dari segi kebutuhan akan oksigen, baketri dapat dibedakan menjadidua golongan
1. Bakteri aerob: untuk hidup memerlukan oksigen bebas. Bakteri aerob dapat dibedakan lagi menjadi aerob obligat, artinya untuk hidupnya mutlak diperlukan adanya oksigen bebas. Tetapi bila oksigen yang diperlukan bersifat tidak mutlak maka disebut dengan aerob fakultatif.
2. Bakteri anaerob: untuk hidup tidak tergantung pada oksigen bebas, karena dalam pernapasannya tidak memerlukan oksigen.
g. Cara Perkembangbiakan bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel teri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
h. macam-macam bakteri
a. Schizophyta Bacteria
1. Bangsa Pseudomonadales
Sel-sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau bengkok, spiral kadang-kadang bergandengan membentuk rantai. Sel sering mengandung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau bergerak dengan perantara flagel yang polar.



2. Chlamydobacteriales
Sel-sel berderet deret seperti benang, sering deretan sel diselubungi suatu sarung, sel yang terlepas dari koloninya dapat bergerak bebas,. Dalam sarung koloninya sering terdapat senyawa-senyawa besi
3. Eubakteriales
Sel-sel berbentuk bulat atau benangyang lurus, terpisah-pisah kadang-kadang membentuk koloni berupa rantai. Bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak
bergerak
4. Actinomycetales
Sel-selnya memanjang sehingga mirip hifa cendawan, dan cenderung membentuk percabangan
5. Beggiatoales
Sel-sel seperti cocus atau berbentuk benang dengan butiran belerang didalam selatau pada permukaanya, bergerak meluncur, berkelok-kelok atau ,mengguling, tidak mempunyai flagel.
6. Myxobacteriales
Sel-sel berbentuk batang yang lentur, merayap pada substrat yang padat, membentuk koloni yang tipis merata pada substratnya yang tampak seperti lendir. Dapat membenruk tubuh buah.
7. Spirochaetales
Sel-sel berbentuk langsing, lentur, panjang 6-500 µ berbentuk spiral sekurang-kurangnya memiliki satu putaran yang lengkap.
8.Peranan Bakteri Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
Acetobutylicum
7.Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan, contohnya Clostridium botulinum.
2.Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis( penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit leprae).
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi).
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan).

C.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Alat tulis
b.      Tisu gulung
c.       Kamera
d.      Kaca objek
e.       Mikroskop
2.      Bahan
a.       Kerak gigi manusia
b.      Mikrosin
D.    Posedur kerja
1.      Diambil kotoran pada bagian gigi dan diletakkan pada kaca objek
2.      Ditetesi dengan mikrosin sebanyak 1 tetes
3.      Digosok dengan preparat dengan kemiringan 45 derajat
4.      Dikeringkan selama 1 menit
5.      Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 dan 40 x 10 dan di foto atau digambar.
E.     Hasil pngamatan





BAB II
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali yaitu mengamati bentuk-bentuk dasar bakteri pada kera gigi.Hal yang pertama kali dilakukan yaitu mengambil kerak gigi manusia dengan menggunakan tusuk gigi lalu diletakkan diatas kaca preparat dan di tetsi dengan mikrosin sebanyak satu tetes lalu di aduk dengan tusuk gigi hingga rata dan ditarik kebelekang dengan kemiringan 45 derajat ditunggu hingga rata lalu didorong kedepan dengan kemiringan yang sama teknik ini disebut dengan teknik hapusan,selanjutnya preparat dibiarkan kering selama semenit.Selanjutnya itu preparat diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran keil yaitu 10 x 10 dan tidak terlihat jelas bentuk bakteri hanya beberapa bentuk basil yang masih kurang jelas. Setelah itu diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran  40 x 10 dan terlihat ada beberapa bentuk bakteri yang masih agak kurang jelas namun dapat dipastikan bentuk bakteri tersebut yaitu basil,kokus dan terlihat ada bentuk spiral.
Walaupun bakteri yang diamati kurang jelas namun dapat dikatakan bahwa bentuk bakteri yang da pada kerak manusia itu sangat bervariasi seperti basil,kokus dan spiral.Bakteri yang ada pad kerak gigi itu sendiri berasal  dari genus Streptococcus, yaitu bakteri Streptococcus mutans yang ditemukan dalam jumlah besar pada penderita karies. Bakteri Streptococcus mutans memiliki enzim glikosiltransferase yang dapat mengubah sakarosa saliva menjadi polisakarida ekstraseluler (PSE) melalui proses glikosilasi. Polisakarida ekstraseluler ini akan membentuk suatu matriks di dalam plak dimana bakteri dapat melekat. Bakteri yang memiliki toleransi tinggi terhadap asam (aciduric bacteria), yang juga mampu memproduksi asam dalam jumlah besar, dapat tumbuh dalam plak supragingival.




BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
            Darihasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada kerak gigi itu sendiri terdapat beberapa bentuk bakteri yag menyebabkan terjadinya kerak gigi(plak) diantaranya yaitu bakteri berbentuk basil,kokus dan spiral dan genus bakteri yang menyebabkan plak atau kerak pada gigi manusia yaitu berasal dari genus Streptococcus, yaitu bakteri Streptococcus mutans yang ditemukan dalam jumlah besar pada penderita karies.Oleh karena itu kita harus selalu menjaga kesehatan gigi supaya terhindar dari bakteri-bakteri penyebab kerak gigi ini.
B. SARAN
Semoga praktikum selanjutnya lebih baik lagi dan lebih terarah



















DAFTAR PUSTAKA


http://idonkelor.blogspot.com/2009/03/bakteri-definisi-klasifikasi-struktur.html
http://ipiieen.wordpress.com/2011/01/13/karang-gigi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar